Salon Kepribadian - Jangan Jadi Muslimah Nyebelin
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Tebal: 328 halaman
Berat: 400 gram
Harga: Rp. 56.000 (diskon 20%)
Harga: Rp. 44.800
Sinopsis:
kepribadian buat muslimah, memangnya perlu?
Bukannya muslimah apalagi jika sudah berkerudung, identik dengan pribadi anggun yang menebar sejuk pada sekitar?
Hm, meski seharusnya hanya menjadi sumber kebaikan, lihat kiri kanan deh, atau tatap bayangan di cermin.
Jangan-jangan muslimah nyebelin yang butuh direhab itu kita sendiri:) Mulai dari menjadi sumber aroma tidak sedap karena bau badan, selalu ngeluh sampai teman yang dengar lama-lama pingin menjitaki; atau kebiasaan asal komen, “Kok kamu gendutan sih? Iteman sih? Jerawatan sih?” Bahkan saat menjalankan ibadah pun, ternyata muslimah bisa kena label nyebelin. Contohnya muslimah yang berdoa panjang atau sibuk make up di karpet musholla, sementara antrean penuh. Asal menaruh kaus kaki ketika shalat hingga jamaah di belakangnya kebauan, dan lain-lain.
Dengan segudang alasan itu, Salon Kepribadian, hadir, untuk membantumengoreksi kebiasaan sepele, namun ternyata membuat tidak nyaman sekitar. Semoga menjadi menjadi kado cinta bagi muslimah mana saja: keluarga, sahabat, bahkan (calon) istri:) Testimoni: Buku ini berjasa mengubah penampilan saya. Yang tadinya cuek bebek, sim salabim berubah 180 derajat. Tadinya saya berpikir penampilan luar nggak penting, isi otak dan hati lebih penting.
Tapi setelah terjun ke dunia profesional, baru sadar, ternyata saya salah total! Terima kasih Mbak Asma Nadia (Heni Heryani) Bagi yang baru pakai kerudung, atau yang ingin pakai kerudung, dan yang sudah pakai kerudung buku ini sungguh sangat recommended banget! (Syifa Adiba, Goodreads) Sangat inspirasional :D Dengan lugasnya Mbak Asma menjabarkan berbagai 'kelemahan' yang sering kali tidak kita sadari. Dengan gaya mirip ngobrol, membuat saya tersadar banyaaaaaaak banget punya kelemahan.
Buku "Salon Kepribadian" ini seperti cermin. Bacalah agar tahu kelemahan kita yang 'sepele tapi nyebelin. (Tapetum Lucidum, Goodreads) Nggak bosen baca ini buku. Tidak menggurui ataupun sok tau, sok maksain harus A, B, C, atau D. Malahan kita ketawa-ketiwi nyadarin kesalahan diri. Dan berjanji mengubahnya. Dibaca bareng sobat jadi saling instropeksi diri, memberi saran yang membangun, jadinya nggak tersinggung. (Aishi Lely) Isinya simpel, tapi ngejleb banget, dan sukanya buku ini practical, bisa ngasih gambaran hal apa aja yang bisa kita lakukan untuk nggak jadi muslimah nyebelin. (Rahmi Ayu Umami)
Jangan-jangan muslimah nyebelin yang butuh direhab itu kita sendiri:) Mulai dari menjadi sumber aroma tidak sedap karena bau badan, selalu ngeluh sampai teman yang dengar lama-lama pingin menjitaki; atau kebiasaan asal komen, “Kok kamu gendutan sih? Iteman sih? Jerawatan sih?” Bahkan saat menjalankan ibadah pun, ternyata muslimah bisa kena label nyebelin. Contohnya muslimah yang berdoa panjang atau sibuk make up di karpet musholla, sementara antrean penuh. Asal menaruh kaus kaki ketika shalat hingga jamaah di belakangnya kebauan, dan lain-lain.
Dengan segudang alasan itu, Salon Kepribadian, hadir, untuk membantumengoreksi kebiasaan sepele, namun ternyata membuat tidak nyaman sekitar. Semoga menjadi menjadi kado cinta bagi muslimah mana saja: keluarga, sahabat, bahkan (calon) istri:) Testimoni: Buku ini berjasa mengubah penampilan saya. Yang tadinya cuek bebek, sim salabim berubah 180 derajat. Tadinya saya berpikir penampilan luar nggak penting, isi otak dan hati lebih penting.
Tapi setelah terjun ke dunia profesional, baru sadar, ternyata saya salah total! Terima kasih Mbak Asma Nadia (Heni Heryani) Bagi yang baru pakai kerudung, atau yang ingin pakai kerudung, dan yang sudah pakai kerudung buku ini sungguh sangat recommended banget! (Syifa Adiba, Goodreads) Sangat inspirasional :D Dengan lugasnya Mbak Asma menjabarkan berbagai 'kelemahan' yang sering kali tidak kita sadari. Dengan gaya mirip ngobrol, membuat saya tersadar banyaaaaaaak banget punya kelemahan.
Buku "Salon Kepribadian" ini seperti cermin. Bacalah agar tahu kelemahan kita yang 'sepele tapi nyebelin. (Tapetum Lucidum, Goodreads) Nggak bosen baca ini buku. Tidak menggurui ataupun sok tau, sok maksain harus A, B, C, atau D. Malahan kita ketawa-ketiwi nyadarin kesalahan diri. Dan berjanji mengubahnya. Dibaca bareng sobat jadi saling instropeksi diri, memberi saran yang membangun, jadinya nggak tersinggung. (Aishi Lely) Isinya simpel, tapi ngejleb banget, dan sukanya buku ini practical, bisa ngasih gambaran hal apa aja yang bisa kita lakukan untuk nggak jadi muslimah nyebelin. (Rahmi Ayu Umami)